Lulusan UAD Harus Mampu Melihat Masa Depan
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik (Q.S. Al-Hasyr (59) ayat 19).
Bagi orang-orang yang tidak dapat melihat masa depan , mereka termasuk golongan orang-orang yang fasik, yaitu orang yang keluar dari landasan syariat atau agama. Orang yang diperintahkan dengan hukum Allah SWT namun mereka menolak untuk mentaatinya serta mengingkari sebagian maupun keseluruhan. Istilah fasik ditujukan kepada mereka yang banyak melakukan dosa, baik dosanya kepada Allah maupun dosa kepada sesama manusia.
Isu Besar
Isu internal, bahwa Indonesia memiliki masalah dengan tingkat kesejahteraan. Di Jawa tingkat kesejahteraannya tinggi, tetapi di luar Jawa masih rendah. Kedepan, Indonesia Timur yang pada masa penjajahan sangat diminitai oleh para pedagang dari Eropa dapat menjadi rising.
Isu eksternal, yakni persaingan global. Indonesia belum kompetitif, daya saing masih rendah. Akan tetapi Indonesia memiliki keunggulan dengan jumlah penduduk yang banyak. Di Jepang, Korsel, Jerman, dan lain-lain daya saing sangat baik, kan tetapi kurang dalam hal penduduk. Sehingga mereka pada saat ini mulai mengundang para pemuda dari negara yang banyak penduduknya untuk studi maupun bekerja. Banyak sekolah maupun perguruan tinggi yang kekuarangan murid, sehingga mereka menawarkan beasiswa untuk meningkatkan daya tarik.
“Lulusan S1 maupun S2 UAD harus berani mengambil peluang studi lanjut di Luar Negeri dengan memanfaatkan berbagai penawaran beasiswa tersebut. Studi di Korea tidak perlu kemampuan Bahasa Inggris dengan Toefl yang tinggi, Anda akan dibekali dengan short course selama satu semester untuk belajar bahasa Korea,” demikian yang disampaikan Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. (Wakil Direktur Program Pascasarjana UAD dalam acara pelepasan wisuda sarjana dan pascasarjana Psikologi UAD beberapa waktu lalu di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Yogyakarta.
Jikalau kita sudah tahu tentang kompetisi di masa depan yang demikian hebat, sekarang ada peluang untuk mempersiapkan diri agar kita lebih kompetitif, namun tidak memanfaatkan peluang tersebut, maka kita termasuk golongan orang-orang yang fasik. (dans)
Source: Pascasarjana